Skip to main content

Makalah tentang Tomcat



KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Ibu guru bidang studi B. Indonesia yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.









Kuningan,            Mei 2012


Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1                   Latar Belakang
1.2                   Rumusan Masalah
1.3                   Tujuan Penulisan
1.4                   Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1                   Cuaca Ekstrim
2.2                   Alih Fungsi Lahan
2.3                   Tomcat (Paederus littorarius)
2.4                   Cuaca Ekstrim dan Alih Fungsi Lahan Pemicu Penyebaran Tomcat
BAB III PENUTUP
3.1                   Kesimpulan
3.2                   Saran
DAFTAR PUSTAKA














DAFTAR PUSTAKA

Detik.com. 2012. Cuaca Pemicu Penyebaran Tomcat. Jakarta: Detik.com
Ensiklopedia Online 2010. Tomcat (Paederus littorarius). Jakarta.
Yahoo.co.id. 2012.  Alih Fungsi Lahan. Yogyakarta: Yahoo.co.id























KARYA ILMIAH
CUACA EKSTRIM DAN ALIH FUNGSI LAHAN PEMICU PENYEBARAN TOMCAT (Paederus littorarius)
(Diajukan untuk Memenuhi  Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia)

421936133620s.jpg

Disusun Oleh :
Bambang Budiyanto

XI IPS 2




SMA Negeri 1 Kadugede
2012
CUACA EKSTRIM DAN ALIH FUNGSI LAHAN PEMICU PENYEBARAN TOMCAT (Paederus littorarius)
BAB I
PENDAHULUAN

1.5         Latar Belakang
Perbahan cuaca pada saat ini cukup ekstrim, cuaca ekstrim merupakan suatu keadaan alam yang tidak menentu dan tidak biasanya, bahkan bisa dikatakan cuaca yang jika terjadi misalnya angin maka angin tersebut bisa lebih besar dari yang biasanya. Ekstrimnya cuaca pada saat ini dapat memicu munculnya wabah bahkan berbagai macam penyakit. Salahsatunya penyebaran serangga jenis tomcat yang mudah menyebar seiring dengan perubahan cuaca.
Selain perubahan cuaca rusaknya ekosistempun merupakan salah satu pemicu menyebarnya serangga jenis tomcat tersebut. Karena rusaknya ekosistem merupakan salah satu dampak dari aktifitas manusia, salahsatunya dampak dari aktifitas alih fungsi lahan. Aktifitas alih fungsi lahan ini sangat merugikan petani karena area pesawahan dialih fungsikan menjadi area pemukiman warga, sehingga tomcat kehilangan habitatnya yaitu disawah sehingga tomcat mencari habitat baru yaitu dengan menyebar ke area-area pemukiman warga yang memungkinkan tomcat untuk hidup.
Tomcat (Paederus littorarius) merupakan jenis serangga paederus. Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia. Cairan ini dapat membuat kulit manusia kemerah-merahan, gatal-gatal bahkan melepuh jika tidak ditangani secara efektif.

1.6         Rumusan Masalah
Ditinjau dari latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.        Apakah serangga tomcat (Paederus littorarius)  ?
2.        Berbahayakah serangga tomcat (Paederus littorarius)  ?
3.        Apakah cuaca ekstrim dan Alih fungsi lahan merupakan pemicu penyebaran tomcat ?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis mengambil judul “Cuaca Ekstrim dan Alih Fungsi Lahan Pemicu Penyebaran Tomcat (Paederus littorarius)”.

1.7         Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini yakni :
1.        Ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai serangga tomcat
2.        Ingin mengetahui bahaya serangga tomcat (Paederus littorarius)
3.        Ingin mengetahui faktor pemicu penyebaran tomcat yang disebabkan oleh cuaca ekstrim dan alih fungsi lahan
4.        Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

1.8         Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini yakni :
1.        Dapat mengetahui mengenai serangga tomcat dan bahayanya.
2.        Mengetahui faktor pemicu penyebaran tomcat yang disebabkan oleh cuaca ekstrim dan alih fungsi lahan
3.        Sebagai pengetahuan tambahan bagi warga SMAN 1 Kadugede.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.5         Cuaca Ekstrim
Cuaca Ekstim ialah cuaca yang tidak seimbang atau melebihi biasanya. Sebagai contoh  jika terjadi hujan maka akan hujan terus sema sehari atau lebih, dan angin pun menjadi bertiup kencang melebihi biasanya atau yang sering dusebut angin puling beliung.

2.6         Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan adalah aktifitas dimana area persawahan digantikan atau dialih fungsikan menjadi pemukiman warga, bahkan apartemen atau kepentingan lainya seperti pembuatan gedung dan pabrik-pabrik.

2.7         Tomcat (Paederus littorarius)
Tomcat adalah serangga yang cukup beracun. Serangga ini hidup di daerah yang lembab. Serangga ini bisanya hidup di pepohonan, tambak dan semak-semak. Dikenal dengan sebutan semut kayap atau semut kanai, serangga ini disebut tomcat karena kemiripannya dengan Tomcat F-14, pesawat tempur Amerika .Ciri fisik Tomcat ini berkepala hitam, dada dan perutnya berwarna orange.
Tomcat berkembang biak di dalam tanah di tempat-tempat yang lembab, seperti di galengan sawah, tepi sungai, daerah berawa dan hutan. Telurnya diletakkan di dalam tanah, begitu pula larva dan pupanya hidup dalam tanah. Setelah dewasa (menjadi kumbang) barulah serangga ini keluar dari dalam tanah dan hidup ditajuk tanaman.
Siklus hidup tomcat dari sejak telur diletakkan hingga menjadi kumbang dewasa sekitar 18 hari, dengan perincian stadium telur 4 hari, larva 9 hari, dan pupa 5 hari. Kumbang dapat hidup hingga 3 bulan. Seekor kumbang betina dapat meletakkan telur sebanyak 100 butir telur.
Tomcat dalam bahasa Inggrisnya Roove Beetle atau juga dengan nama latin Paederus riparius sebenarnya adalah serangga yang tidak mengigit. Namun yang membuat Tomcat berbahaya bila serangannya mewabah ialah cairan dari tomcat. Cairan ini disebut dengan "aederin" cairan tersebut akan keluar bila serangga tersebut tergencet atau tertekan , bila cairan tomcat terkena pada kulit manusia maka akan menyebabkan terjadinya "Dermatitis linear" atau efek kulit seperti terbakar.
Adapun cara pencegahan infeksi cairan atau racun tomcat yaitu sebagai berikut : bilas kulit yang terhinggapi tomcat dengan sabun dapat mengurangi resiko Dermatitis linear akibat racun tomcat, jangan menekan atau menyentuh tomcat. Jika sudah terinfeksi oleskan salep Hydrocortisone beberapa kali sehari pada daerah yang terkena racun sampai lukanya hilang.

2.8         Cuaca Ekstrim dan Alih Fungsi Lahan Pemicu Penyebaran Tomcat
Cuaca ekstrim adalah factor pemicu penyebaran tomket karena cuaca ekstim seperti angin kencang dan angun putting beliung dapat dengan cepat membantu tomcat menyebar ke setiap daerah, terlebih dengan meningkatnya curah hujan yang dapat memicu dengan cepat daur hidup tomcat.
Sebetulnya serangga tomcat tidak merugikan akan tetapi seing menguntungkan dan bahkan menjadi sahabat petani, karena tomcat merupakan predator pemakan hama wereng.
Menyebarnya tomcat ke pemukiman-pemukinan disebabkan karena tomcat merasa terganggu dan kehilangan habitatnya. Habitat tomcat adalah di sawah-sawah akan tetapi sekarang ini sering terjadi alih fungsi lahan sehingga lahan-lahan pertanian (sawah) berganti menjadi pemukiman-pemukiman bahkan apartemen sedangkan siklus hidup serangga tersebut terus berkembang dan bertambah sehingga mereka mencari tempat untuk mereka jadikan habitat. Salahsatunya dengan berada di pemukiman, tentu saja ini dapat mengganggu aktifitas  manusia.













BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Dari hasil penulis di atas dapat diambil simpulan sebai berikut :
1.    Cuaca ekstrim angin besar dapat membatu mempercepat penyebaran tomcat.
2.    Alih fungsi lahan menyebabkan tomcat kehilangan ekosistem tomcat sehingga tomcat menyerang pemukiman warga untuk mencari ekosistem untuk melangsungkan hidupnya
3.    Tomcat merupakan salah satu serangga yang memiliki cairan atau racun yang dapat melikai kulit sehibgga kulit terasa gatal dan melepuh.

3.2         Saran
Puji syukur penulis ucapkan syukur karena penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Adapun saran yang hendak disampaikan yaitu :
1.    Serangga Tomcat ini merupakan hewan yang senang dengan cahaya lampu.
2.    Bila dihinggapi tomcat maka jangan sekali-kali menyentuhnya dan cukup menyentilnya atau tiup.
3.    Bila terkena racun maka bilaslah pake sabun sampai bersih.















LAMPIRAN I
KERANGKA KARYA TULIS

CUACA EKSTRIM DAN ALIH FUNGSI LAHAN PEMICU PENYEBARAN TOMCAT (Paederus littorarius)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
1.   Cuaca ekstrim mempercepat penyebaran tomcat
2.   Rusaknya ekosistem tomcat
3.   Serangga tomcat
1.2         Rumusan Masalah
1.  Apakah serangga tomcat (Paederus littorarius)  ?
2.    Berbahayakah serangga tomcat (Paederus littorarius)  ?
3.    Apakah cuaca ekstrim dan Alih fungsi lahan merupakan pemicu penyebaran tomcat ?

3.1         Tujuan Penulisan
1.    Ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai serangga tomcat
2.    Ingin mengetahui bahaya serangga tomcat (Paederus littorarius)
3.    Ingin mengetahui faktor pemicu penyebaran tomcat yang disebabkan oleh cuaca ekstrim dan alih fungsi lahan
4.    Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

4.1         Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini yakni :
1.    Dapat mengetahui mengenai serangga tomcat dan bahayanya.
2.    Mengetahui faktor pemicu penyebaran tomcat yang disebabkan oleh cuaca ekstrim dan alih fungsi lahan
3.    Sebagai pengetahuan tambahan bagi warga SMAN 1 Kadugede.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Cuaca Ekstrim
1.             Cuaca Ekstim ialah cuaca yang tidak seimbang atau melebihi biasanya.
2.2         Alih Fungsi Lahan
1.           Alih fungsi lahan adalah aktifitas dimana area persawahan digantikan atau dialih fungsikan menjadi pemukiman warga,
2.3         Tomcat
1.             Tomcat merupakan salah satu serangga beracun
2.             Ekosistem tomcat
3.             Siklus hidup tomcat
4.             Bahaya tomcat
5.             Penanggulangan infeksi racun tomcat

2.4         Cuaca Ekstrim dan Alih Fungsi Lahan Pemicu Penyebaran Tomcat
1.             Cuaca ekstrim seperti angin kencang percepat penyebaran tomcat
2.             Tomcat sebagai predator hama wereng
3.             Menyebarnya tomcat ke pemukiman-pemukinan disebabkan karena tomcat merasa terganggu dan kehilangan habitatnya

BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
3.2         Saran

Comments

Popular posts from this blog

SEMANGAT KEBANGSAAN

SEMANGAT KEBANGSAAN PEMBAHASAN A.     Nasionalisme Dalam Arti Sempit          Nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap bangsanya secara berlebihan sehingga memandng rendah bangsa dan suku bangsa   yang lain. Nasinalisme dalam arti sempit sering disebut dengan JINGOISME atau CHAUVINISME.          Misalnya, bangsa Jerman di masa kekuasaan Adolf Hilter(1933-1945). Nasionalisme adalah sikap dan segat berkorban untuk melawan bangsa lain. Chauvinisme adalah masa kebangsaan yang bersenangat dan bertindak agresif terhadap bangsa lain.Dari sikap tersebut ini lahirlah imperalisme, yaitu tidak hanya ingin mengalahkan bangsa lain, melainkan ingin menguasai wilayh danbansa penghuni nya   Menurur Hilter dalam bukunya Mein Kamf (perjuanganku), bangsa Jerman merupakan ras paling unggul dibandingkan yang lain. Namun semgat nasionalisme yang sempit inidi tentang oleh bangsa di seluruh duia karena hanya mementingkan sekelompok bangsa atau golongan saja. B.      Nasi

KAULINAN BARUDAK

A.     Boy-boyan Boy-boyan teh salah sahiji kaulinan anu maké bal (biasana saukuran bal ténis) anu bisa dijieun tina kertas anu dikuwel-kuwel atawa ku bal ténis na. Tuluy, dikumpulkeun potongan kenténg (10 ~ 15) sina ngajajar kaluhur. Kabeh anu teu jadi ucing, saurang-saurang ngalungan kana kenténg anu geus ngéntép, minangka nepikeun salah saurang bisa ngaruntuhkeunana. Lamun kénténg na geus runtuh, anu jadi ucing tuluy ngaberikkan ka anu maen tadi sangkan beunang dibaledog ku bal-na. Lamun aya anu keuna, pamaén kaluar tina ulinan nepikeun kabeh kabalèdog ku bal-na. B.      Endog-endogan Endog-endogan nyaéta kaulinan maké leungeun bari kakawihan. Leungeun ditumpuk bari meureup nyarupa endog, terus gogoléangan atawa endog na peupeus nuturkeun kawih. Biasana diulinkeun bari diuk, minimal diulinkeun ku 2 urang. Terus leungeun dipeureupkeun disimpen dihandap. Posisina aya anu bari nangtung aya anu bari nangkub. Sabada digoleangkeun (digoyang) barudak bari kakawihan. Kawihn